Bf-beauty.com – Baru-baru ini, sedang viral kolaborasi dari brand lokal disebut menjiplak. Mengingat bahwa zaman sekarang memang sangat susah buat mengeluarkan sesuatu benar-benar terbaru. Banyak hal bisa saja menginspirasi atau mempengaruhi seniman sampai akhirnya mengeluarkan karya yang mirip sekali. Tapi sebuah koleksi dari busana brand lokal menjadi perbincangan dikarenakan memiliki motif hampir sama terhadap merek lainnya.
Pasalnya, serangkaian busana itu dianggap menyontek juga dari brand lainnya. Kolaborasi antara Makna x Cotton Ink x The Life Of kini menjadi perbincangan warganet. Kolaborasi dari tiga brand Indonesia itulah terkenal dengan sebutan menyontek merk busana lain yakni bernama Play with Pattero. Kabar ini langsung heboh di Twitter, seorang sender mengungkapkan curhatannya melalui akun menfess, hal itulah membuat semakin viral dan cukup menghebohkan.
Melalui unggahan media Twitter, sender memohon kepada warganet agar bisa membantu brand lokal disebut menjiplak brand yang telah mempunyai nama besar itu. Sementara itu juga, dia menyatakan bahwa Makna bukan kali pertama untuk melakukan penjiplakan seperti saat ini. Oleh sebab itulah, melalui unggahan itu sender berharap bajwa brand bersangkut paut tidak mengulangi hal sama seperti sebelumnya.
Dari unggahan beredar, terlihat bahwa ada bukti bahwa kedua brand menciptakan busana bermotif garis sama. Persamaan antara motif itulah memang dapat terjadi jika memang sedang tren saat ini. Tapi, hal ini berbeda pasalnya warganet pun melihat kalau kedua brand mempunyai persamaan juga di bagian perpaduan warnanya.
“Nggak ada konsep kesengajaan kalo emang mirip banget,” keterangan dari pemilik akun Outer Fate.
Sesuai keterangan dalam Twitter @OurFate bahwa pemikiran designer tidak selalu sama. Menurutnya bahwa pattern, dan coloring benar-benar sama semuanya. Banyak juga warganet yang menyatakan bahwa tren bisa dihindarkan, namun sayangnya pattern dan juga warna begitu mirip menurut warganet. Sementara itu, makna sendiri diketahui bahwa telah memberikan pernyataan terkait rumor kalau mereka melakukan penjiplakan terhadap brand lainnya.
Melalui postingan dalam media Instagram, dikatakan kalau mereka membuat serangkaian busana itu sudah cukup lama dan setiap pihak melakukan kolaborasi dengannya mempunyai porsi tersendiri. Mereka bahkan menegaskan kalau brand tidak mempunyai tujuan untuk meniru brand Play with Pattero. “Motif dan juga desain semuanya kami menerapkan buat koleksi ini sesuai identitas visual sudah kami setujui dan disesuaikan oleh pihak-pihak terkait,” keterangan Makna melalui Instagramnya tersebut.
Walaupun banyak melihat adanya pemasaran terhadap kedua koleksi, banyak juga yang membela kalau kemiripan itu sudah terjadi di dalam dunia fashion juga. Kini berita terkait kolaborasi antara brand lokal menjadi perbincangan warganet. Antara menjiplak atau terinspirasi batasan dari keduanya memang sedikit samar. Tapi isu seperti ini ternyata tidak menjadi hal baru sebenarnya.
Pasalnya, perdebatan seperti ini sudah sering sekali terjadi di dalam industri mode. Mungkin bisa dilihat dari karya desainer dunia yakni Celine, atau Kenzo ditiru oleh brand high-street seperti H&M atau Zara sekalipun dijual dengan harga jauh lebih terjangkau dibandingkan Celine dan Kenzo. Batasan antara menjiplak atau terinspirasi memang sudah biasa. Desainer ternama Taruna Kusmayadi menyatakan bahwa batasan seorang desainer terhadap inspirasi karya desainer lainnya bisa dilihat lewat detail busananya.
Contohnya, aplikasi bunga di busana, maka harus lihat ukuran, jenis, tempat, yang harus berbeda. Jika memang terinspirasi pastinya tidak mungkin bahan, penempatan, hingga detailnya tidak berbeda. Mengenai brand lokal disebut menjiplak juga ditanggapi oleh Tri Handoko. Saat designer terinspirasi dari karya desainer lain ini menjadi sebuah hal lumrah dan juga manusiawi menurut dirinya. Mengingat bahwa Indonesia menjadi negara yang sudah berkembang untuk industri mode, jadi masih mencari jati diri.
Namun salah satu akun fashion Police mengingatkan untuk berhati-hati lagi kepada para desainer. Desainer Indonesia harus bisa memulai menunjukkan ciri khas tersendiri dan juga menggali lebih jauh dalam terhadap kreativitas melalui banyaknya teknik. “Harus melakukan riset lebih banyak lagi,” keterangannya.“Menggali hal lebih menarik dalam negeri dan juga memantau apa yang dibikin desainer lain,” tandasnya dilansir dari Wolipop.