Bf-beauty.com – Ada minat yang berbeda pada Gen Z dibandingkan tahun-tahun sebelumnya ketika sedang memutuskan untuk mengambil jurusan dunia fashion. Dibandingkan 2020 lalu, kaum Gen Z minat fashion yang lebih fokus terhadap entrepreneur, atau mendirikan brand fesyen miliknya sendiri. Ambisi tersebut seolah mewarnai dunia fesyen di Indonesia dan look yang menginspirasi semakin bervariasi. Begitu banyak keindahan yang bisa ditemukan pada gaya berpakaian kekinian. Yang mana hal tersebut semakin melebarkan dunia fesyen hingga mewabah ke mancanegara.
Hal ini juga telah diungkapkan secara langsung oleh USG Heaf of BSD Campus, Aimee Suksesnya, saat sedang melakukan jumpa pers Media Briefing Fashion Program, pada Kamis, 4 November 2021 lalu. Ia turut berbicara tentang ambisi Gen Z yang lebih berfokus di dunia fashion. “Untuk antusiasnya sendiri memang masih terbilang ke fashion. Tapi untuk sekarang ini, mungkin lebih fokus di sold fashion, bukan menciptakan sebuah brand sendiri,” kata dia, yang kami lansir dari sumber Liputan6.com.
Ia sendiri tak menampik bahwa masih begitu banyak lulusan fesyen diluaran sana yang tetap ingin bekerja di sebuah brand fashion terkenal dan teranyar di dunia demi membuktikan minatnya di bidang itu sendiri. Namun, pola pikirnya bukan seharusnya menjadi pekerja sepanjang tahun hidupnya, melainkan harus merubah strategi pola pikirnya dengan merintis sebuah bisnis yang kelak akan membesarkan nama mereka. Terlebih brand di dunia fashion sangat luas dan beraneka ragam serta pangsa pasar nya yang mampu memenuhi setiap target, sudah pasti ada begitu banyak orang minat untuk menemukan hal baru di fashion itu sendiri.
Meningkatnya bisnis anak muda untuk tetap mempertahankan status mereka sebagai fashionpreneur itu, sambungnya, tak terlepas dari perkembangan dunia digital yang semakin menjadi salah satu bagian hidup setiap orang. Ketika dahulu para desainer hanya membutuhkan investasi dalam bentuk fisik yang besar demi menunjang bisnis tersebut, namun anak muda bisa memanfaatkan hadirnya dunia digital untuk mengembangkan brand yang sedang mereka bangun.
“Sesuai dengan karakter Gen Z di zaman yang sudah milenial ini, mereka maunya hanya membuka clothing line itu sendiri. Bahkan, saya sering menemukan bahwa mereka masih fokus terhadap strategi ready to wear, khusus untuk line nya ya,” imbuh Aimee. Peminat studi jurusan fashion yang lebih mendalami dan merujuk terhadap UIC College, kata Aimee, masih di dominasikan oleh warga Jakarta dan sekitarnya. Namun dibalik itu, terungkap jelas bahwa anak-anak muda yang berasal dari Medan juga memiliki inspirasi besar dan minat yang kuat untuk terus melanjutkan proses pembelajarannya di dunia fashion.
Penyesuaian Kurikulum
Dibalik hadirnya kaum Gen Z minat fashion, tetapi tujuan utama mereka untuk mempelajari dunia fesyen itu sendiri lebih melebar tidak bisa ditinggalkan sedikitpun. Siswa yang sedang menjalani pembelajaran di dunia fesyen, membutuhkan pengetahuan tentang ilmu secara komprehensif. Karena tuntutan tersebut, UIC College pun dengan sengaja membuat sebuah program yang bertujuan untuk menyusuk Pendidikan kurikulum fashion menjadi lebih sesuai dan bisa dipelajari point-point ny.
“Kurikulum kami dengan sengaja dibuat agar siswa tidak belajar secara teori saja, tetapi kami juga akan membekali mereka dengan pelajaran praktek yang didukung oleh sebuah ilmu bisnis,” ujar Aimee. Di tahun pertama, siswa yang mengambil jurusan fashion akan mempelajari Professional Development, Individual Project, Contextual Studies, Computer Aided Design, Techniques and Process, Pattern Cutting and Garment Making, Fashion and Textile Practices.
Kemudian di tahun selanjutnya, mereka akan semakin mendalami pengetahuan tentang Profesional Practice, Applied Practice Collaborative, Creative Entrepreneurship, Advanced Fashion Studies, Conceptual Practices, Branding and Identity, dan Styling. Ketika sedang mengambil jurusan mata kuliah fashion di UIC College, maka siswa maupun siswi akan mendapatkan gelar Bachelor (S1) setelah menyelesaikan studi per studi nya selama waktu yang telah ditentukan secara individu maupun mengikuti sistem yang berlaku.
“Hanya dengan dua tahun sertifikat Higher Diploma BTEC HND dari Pearson UK yang sedang dijalankan di Indonesia, lengkap dengan kurikulum dan metode pengajaran yang diambil oleh UK, siswa akan menjadi lebih hemat waktu dan hanya perlu menyelesaikan satu tahun terakhir di UK,” imbuh Aimee tentang sistem pembelajaran di UIC College. Hingga saat ini, kaum Gen Z minat fashion yang semakin banyak dibuktikan dengan jumlah mahasiswa/i baru yang semakin berbondong-bondong menunjukkannya.