Bf-beauty.com - Dua desainer Indonesia diundang untuk menghadiri ajang panggung fashion Negara Australia, yakni Catwalk Gold Coast Fashion Project 2021. Dua desainer tersebut, adalah Emmythee dan Savira Lavinia. Keduanya berhasil membawa kebanggaan untuk negara Indonesia dalam menampilkan karya-karya nya yang menarik. Saat itu, acara GCPF hendak diberlangsungkan pada tahun 2020, namun harus mengalami penundaan karena sedang menghadapi kasus Corona yang mengkhawatirkan. Acara yang diberlangsungkan di ikon wisata Australia, Surfers Paradise Gold Coast itu pun telah mencetak nama Emmythee dan Savira Lavinia sebagai desainer asal Indonesia yang profesional dan mampu menghasilkan karya terbagus dibandingkan banyaknya desainer dari berbagai negara yang telah diundang untuk menghadiri acara. Keikutsertaan kedua desainer asal Indonesia ini rupanya berhasil dari sebuah kerja sama KJRI Sydney dan Indonesian Fashion Chamber (IFC) pada 15 Mei 2021. Para desainer dan pecinta mode di negara Australia pun dengan hangat menyambut kedua desainer asal Indonesia itu karena tidak sabar untuk melihat performa apa saja yang telah diberikan untuk hasil karya nya. Melansir dari sumber Kemlu.go.id, pada Kamis, 20 Mei 2021, menyebutkan bahwa kedua desainer itu telah matang untuk memfokuskan dirinya menghasilkan karya busana dengan konsep sustainable fashion. Walaupun memiliki kemiripan dengan konsep prinsip zero waste pattern, tetap saja konsep yang digunakan oleh kedua desainer itu memiliki ciri khas nya sendiri. Salah satu ciri khasnya, adalah mereka berdua telah sepakat untuk menggunakan sisa kain daur ulang untuk membuat aksesoris cantik yang sesuai dengan busana. Tidak berhenti hanya disitu saja, kedua desainer itu pun dengan bangga memajukan para pengrajin lokal dari berbagai daerah Indonesia untuk mematangkan busana nya. Koleksi mereka pun dengan sengaja ditampilkan dalam acara tersebut, termasuk ‘changes outer look 7 denim’ yang memanfaatkan celana denim bekas, kemudian di daur ulang untuk mendapatkan hasil karya yang dimaksud. Selain itu, mereka juga menggunakan tas domalu serta aksesoris anting yang berbahan sisa-sisa kain atau perca. Jika dilihat secara umum, karya dari desainer Emmythee lebih fokus menampilkan kekayaan kain tradisional Indonesia yang lebih mengedepankan para pengrajin dari berbagai daerah di Indonesia. Berbeda dengan Emmythee, Savira Lavinia lebih fokus untuk menampilkan koleksinya yang bernuansa kontemporer bertajuk ‘Gardenia’. Savira Lavinia melihat bahwasanya konsep tersebut mampu menciptakan identitas visual dan dirinya pun terinspirasi dari sebuah seni, musik, film, serta literatur yang dipadukan, namun memiliki harmoni sempurna. Walaupun kedua desainer Indonesia ini menyajikan karya nya dengan kontribusi fokus yang berbeda-beda, siapa sangka bahwa banyak orang yang menyukai karya mereka. “Saya lebih menyukai pakaian yang merayakan keragaman bentuk tubuh wanita, yang kemudian akan dikombinasi dengan exaggerated silhouette, sehingga busana sekaligus dapat merepresentasikan pembawaan wanita yang elegan, lembut, sekaligus percaya diri,” kata Savira, yang kami lansir dari sumber Liputan6.com. Heru Hartanto Subolo, selaku Konsul Jenderal RI Sydney, turut menyampaikan bahwa dirinya bangga dengan hasil karya dari kedua desainer asal Tanah Air. “KJRI Sydney terus mendorong para desainer Tanah Air untuk Go Global, saya juga merasa bangga bahwa keduanya berhasil mencetak prestasi baru di bidang fashion. Khususnya masuk ke pasar mode Australia,” ujarnya. Konjen Heru Subolo menambahkan, bahwa partisipasi dirinya yang selalu fokus memperhatikan GCFP di setiap tahun, menyebutkan bahwasanya ajang fashion di Australia pada tahun 2021 ini adalah kedua kalinya KJRI Sydney turut memberikan dukungan kepada para desainer asal Indonesia dan juga dunia mode. Setelah sebelumnya KJRI Sydney sempat memberikan dukungan kepada partisipasi Novita Yunus dan Savira Lavinia di ajang fashion ‘Fashions of Multicultural Australia 2019’ di Sydney. Dengan semangat dan rasa bangga untuk para desainer asal Indonesia, Konjen Huru Subolo pun turut mengajak seluruh diaspora Indonesia yang bertempat tinggal di Australia untuk mendukung karya-karya mereka di setiap tahunnya. “Apresiasi yang tinggi dari saya dengan bangga saya menyampaikan kepada Indonesian Fashion Chamber (IFC), Emmy Thee, Savira, dan Ali Charisma, atas kolaborasi membanggakannya yang berhasil meraih kesuksesan di fashion Sydney,” tuturnya. Karya-karya desainer Indonesia tersebut langsung dipertemukan dengan konsumen lokal pada sesi trade show GCFP 2021 yang diselenggarakan pada Mei kemarin. Tidak disangka, bahwa seluruh karya nya itu telah berhasil mendapatkan animo luar biasa dari seluruh aspek penjualan.