Bf-beauty.com – Di tahun 2022 ini, sejumlah sektor tentunya sudah memiliki persiapan besar dalam menyambut tahun baru. Segala macam harapan dan ketidakpastian yang sempat terjadi di tahun-tahun sebelumnya, akan dihempas dengan rencana pasti mereka. Hal ini juga sedang dilakukan oleh seluruh brand fashion lokal. Brand fashion lokal 2022, sedang gencar melakukan kampanye menggunakan konsep “sustainable fashion”, alias fesyen yang tidak berkelanjutan. Tentunya banyak peminat fesyen yang mempertanyakan tentang konsep kekinian tersebut.
“Apakah akan memberikan peluang besar kepada brand fashion lokal?”, “Apakah konsep tersebut tetap sesuai dengan target kalangan milenial?”, berbagai macam pertanyaan selalu mengalir tanpa henti. Founder sekaligus CEO TBF Consultant, yakni Melinda Babyanna, mengatakan bahwa dirinya sangat lah optimis tentang sektor fashion lokal. Di tahun 2022 khususnya, dianggap sebagai tahun baru yang memiliki peran krusial paling signifikan.
Tentunya hal tersebut sangat efektif untuk memulihkan ekonomi di Indonesia, baik di bidang fesyen maupun sektor lainnya. Ketika ditanyakan tentang indikasi yang sesuai, Melinda menjelaskan bahwa indikasi tersebut bisa dilihat langsung dari prediksi meningkatnya platform e-commerce fashion hingga 21 persen. Kemungkinan, angka akan terus menaik hingga 2025 mendatang berdasarkan data yang didapatkan dari Katadata Insight Center.
“Yang di berikan dukungan juga kan sesuai dengan pertumbuhan hingga 17,5 persen konsumen Indonesia. Mereka semua beralih dari toko offline ke pelanggan e-commerce. Tentunya ini sangat membahagiakan untuk pemilik sektor fashion seperti kami,” ujarnya, kami lansir dari sumber Liputan6.com, pada Senin, 27 Desember 2021. Tidak berhenti disitu saja, ia juga melihat bahwa tendensi perubahan perilaku setiap orang saat berbelanja di e-commerce akan terus meningkat di tahun 2022 ini.
Hal ini didorong atas hadirnya faktor konsep perubahan “O2O commerce”, atau yang sering disebut juga dengan “online to offline commerce”. Menjamurnya aspek perubahan berbelanja telah memberikan dedikasi tinggi atas tekad kuat para pemilik brand fashion lokal. Tidak berhenti disitu saja, konsep tersebut juga telah menciptakan pengalaman baru berbelanja tanpa adanya batasan kepada seluruh konsumennya.
“Bagi TBF Consultant sendiri, bisa dilihat langsung tentang pertumbuhan para Fashionpreneur. Awalnya, terdiri dari 16 brand, kemudian meningkat hingga 20 brand. Ini karena faktor dukungan para ahli yang mementori seluruh pemilik bisnis selama tahun 2020 hingga 2021. Hasilnya, di tahun 2022 ini sudah ada banyak sekali brand baru yang bermunculan. Ini telah menjadi realita yang tidak bisa ditepis. Industri fashion mode lokal sudah melesat sangat jauh,” imbuhnya.
Meskipun memiliki peluang yang lebar, bukan berarti brand fashion lokal 2022 tidak memiliki syarat tertentu. Melinda menyebutkan, bahwa seluruh pemilik brand memiliki tiga hal yang harus selalu di genggam kuat agar usahanya bisa bertahan dan mampu bersaing dengan brand-brand lainnya. Adapun tiga hal yang dimaksud, adalah siap membuka diri untuk melakukan kolaborasi, komitmen, dan konsistensi.
“Tiga hal inilah yang akan menjadi esensi mendasar seluruh pemilik label agar mereka bisa mempertahankan bisnis yang seharusnya dipertahankan. Sehingga, brand mereka juga memiliki DNA yang kuat dan jelas,” ujar Melinda. Tidak berhenti disitu saja, di kesempatan yang sama, Melinda juga menjelaskan tentang ekosistem suatu brand fashion yang memilih menggunakan konsep tidak berkelanjutan, atau sustainable.
Menurutnya, Indonesia telah menjadi salah satu negara yang sedang berada di proses perkenalan akan konsep tersebut. Bagaimanapun itu, ketika fesyen hijau di utamakan, maka kesatuan dari pola pikir hingga gerakan proses, selalu membutuhkan waktu sebentar untuk menggapai ke masa keemasannya. Poin penting ini lah yang harus dijadikan aspek berlanjut, dimulai dari DNA brand fashion yang jelas, pemilik tim harus selalu kompak dalam menggunakan konsep utama mereka, hingga kultur brand.
“Business plan yang sudah terarah dan memiliki rencana terukur, akan menjadi pertimbangan sempurna di masa depan. Ini karena sustain bukan hanya tentang bisnis saja, melainkan telah menjadi ekosistem yang wajib untuk dibangun,” ujarnya. Kecenderungan label lokal ke arah sustainable fashion juga telah terlihat jelas dari komposisi klien yang harus segera di mentori oleh TBF. Sehingga, green fashion memiliki peningkatan hingga 70 persen. Dengan begitu, konsep yang diambil oleh brand fashion lokal 2022 mampu mewujudkan sustainable fashion yang tepat.