Bf-beauty.com – Pengusaha asal Spanyol, memutuskan untuk memasuki masa pensiunnya. Melalui perhitungan dan persiapan yang rumit, ia pun akhirnya mengambil keputusan tersebut. Ternyata, kesuksesan lansia itu diawali ketika ia sudah berhasil pensiun dari perusahaan yang telah lama ia jadikan tempat bekerjanya. Diketahui, bahwa ia baru saja memanfaatkan masa pensiun untuk membuat sepatu dan tas vegan berbahan utama daun nanas. Yang kemudian, sepatu dan tas vegan tersebut ia perjualkan untuk Chanel, Mango, hingga H&M.
Melansir dari sumber Insider, pada Kamis, 12 Agustus 2021, Carmen Hijosa, sudah bekerja di dunia mode dan mengabdi di sebuah perusahaan selama 12 tahun lamanya. Di perusahaan ia bekerja, Pinatex, ternyata sudah bekerja sama dengan lebih dari 3 ribu merek di seluruh dunia, termasuk Chanel, Ecoalf, Hugo Boss, dan Mango. Hal menarik lainnya yang terjadi di tahun 2016, ialah Hijosa berhasil mendapatkan kesuksesan setelah mendukung waktu luangnya untuk meluncurkan sepatu dan tas vegan hingga USD 363 ribu, dikarenakan peluncuran protipe pertama nya sudah dikonfirmasikan oleh Pinatex.
Sejak saat itu, keahlian dan bakatnya pun diapresiasikan oleh perusahaan dengan menyalurkan ide-ide baru demi mendukung trend tas dan sepatu baru, sehingga keuntungan yang didapatkan akan semakin besar di tahun selanjutnya. Kontribusi Hijosa dalam perusahaan juga sudah menunjukkan kemajuan yang begitu pesat dan sangat mumpuni. Bahkan saat pandemi Covid-19 2020 melanda di negaranya, perusahaan Pinatex tidak mengalami masalah, justru saham mereka terus saja bertambah hingga 40 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, khususnya tahun 2019. Dan saat ini, perusahaan Pinatex masih dalam tahap transisi dan peralihan bekerja secara hybrid.
Mencoba Mencari Pengalaman Baru
Ternyata, kesuksesan lansia Hijosa secara otomatis mengingatkannya kembali di usianya yang masih 12 tahun. Saat itu, Hijosa baru saja pindah ke negara Irlandia. Tujuan kepindahannya itu, adalah untuk belajar dan menemukan pekerjaan demi memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya. Seiring berjalannya waktu dan perjuangan keras di negara asing, ternyata ia pun diterima dan bekerja di sebuah perusahaan kecil yang hanya diisi oleh 30 orang karyawan saja.
Saat itu, Hijosa bekerja sebagai karyawan produksi kulit mewah untuk perusahaan Harrods, Takashimaya, dan Liberty. Meskipun bekerja di perusahaan tersebut bukan lah tujuan utamanya, ia pun memutuskan untuk mengambil langkah selanjutnya. Hijosa, berhasil bekerja sebagai seorang konsultan untuk Uni Eropa dan Bank Dunia. Pekerjaan yang ia jabat itu ternyata memberikan peluang yang semakin besar untuk bepergian ke berbagai wilayah dan negara untuk belajar tentang hal-hal yang sangat ia sukai.
Kemudian pada tahun 1993, Hijosa pun memutuskan untuk pergi ke negara Filipina untuk melakukan pengecekan produksi kulit yang sedang diproses untuk di kirimkan ke perusahaan terkait. Suasana kerja yang tidak mendukung, menyebabkan Hijosa mengambil keputusan resign dari perusahaan tersebut. “Saat itu, saya tidak memiliki rencana B, dan saya sendiri sudah berjanji kepada diri saya sendiri bahwa tidak akan bekerja untuk ‘kulit’ lagi,” ujar Hijosa. Sejak saat itu, hidupnya pun perlahan-lahan mulai berubah untuk mendukung tujuan utamanya.
Masalah Sekaligus Solusi
Ketika ia memutuskan berhenti dari pekerjaannya, ia tidak menemukan inovasi apapun untuk menyingkirkan situasi tersebut, karena ia sempat ingin berdamai dengan pikirannya. Prosesnya pun sangat berjalan lambat dan jauh dari ekspektasinya, mengingat Hijosa baru saja menganalisis pasaran lokal di Filipina. Hal baru pun menjadi lembaran baru di kehidupannya.
Ternyata, Hijosa diterima bekerja di salah satu Pusat Desan negara yang berhubungan dengan petani, seperti pengrajin tangan. Baginya, apa yang saat itu terjadi dan menjadi lembaran baru di kehidupannya, ternyata sudah memberikan ia inspirasi baru terhadap dunia fesyen, yang ternyata dunia fesyen tersebut sudah lama ia inginkan. “Dengan bekerja erat dengan produk yang saya fokuskan, saya mulai menyadari apa yang saya cari selama ini,” jelasnya.
Saat dirinya bekerja langsung di lapangan dan berhasil dipercayakan untuk memegang hasil pertanian, ternyata ia pun menemukan inspirasi baru untuk meneruskan karirnya. Kesuksesan lansia Hijosa pun memberikan semangat baru untuk para karyawan lepas di luaran sana yang menginginkan kesuksesan di dunia fesyen berdasarkan inspirasi mereka.