bf-beauty.com – Sebanyak 50 desainer saling memperlihatkan ide mereka untuk menunjukkan kolaborasi fashion kekinian di ajang IHW 2022 lalu. Sekedar informasi untuk anda, ajang IHW 2022 dilaksanakan dengan tema “Raya Series”. Ajang “Indonesia Hijab Walk” yang dilaksanakan di Bandung itu pun berjalan sukses sesuai rencana. Hasil dari kolaborasi para ahli desainer ternama Indonesia, menghasilkan trend fashion demi Hari Raya Idul Fitri di 2022 ini dengan sempurna. Yang mana gaya berpakaian untuk kalangan hijabers menjelang perayaan Ramadhan, adalah OOTD yang sedikit kompleks. Karena, mereka harus tetap mempertahankan sisi muslimah, namun mendukung gaya fashion yang modern dan tidak membosankan.
“Untuk saat ini IHW terpaksa lahir di tengah pandemi COVID-19. Tahun 2022 ini adalah tahun kedua pelaksanaan IHW. Biasanya, ajang fashion ini akan digelar ketika Bulan Ramadhan akan tiba,” ujar Dewi Kulsum, selaku founder IHW, yang kami lansir dari sumber Kompas.com, pada Minggu, 27 Maret 2022 kemarin. Tidak hanya sampai disitu saja, Dewi juga menjelaskan bahwasanya pelaksanaan IHW di 2022 ini, telah memberikan warna baru terhadap dunia fashion di Indonesia. Hal ini dikarenakan kolaborasi hingga 50 desainer, menciptakan begitu banyak presentasi karya fashion yang mumpuni.
Menurutnya, itu telah menjadi kesempatan mumpuni untuk para desainer saling unjuk gigi melalui ide-ide yang tertuang, hingga akhirnya terciptalah gaya berpakaian yang modern sekaligus ala Muslimah. Menanggapi hal ini, Hany Lovely, selaku Ketua IHW, mengungkapkan bahwa ada 100 brand dan 50 desainer yang telah berhasil meramaikan ajang fashion IHW 2022 itu. Melihat dari keramaian pengunjung maupun pengakuan dari para penemu dan pemilik brand lokal, penjualan di 2022 ini diyakini akan meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya setelah Indonesia dilanda oleh pandemi COVID-19.
Maka dari itu, Hany pun berharap bahwa omzet penjualan fashion wanita di 2022 ini dapat menunjukkan jumlah yang meningkat. “Untuk penjualan di 2021 lalu, jumlah penjualannya sudah lumayan. Bahkan, ada yang nyampe omzet Rp 400 juta selama pelaksanaan pameran diberlangsungkan. Semoga tahun ini dan tahun-tahun kedepannya, penjualan fashion wanita dapat meningkat seterusnya,” ujar Hany, yang kami lansir dari sumber Kompas.com, pada Minggu, 27 Maret 2022 kemarin.
Penopang Ekraf di Jawa Barat
Lain kesempatan ajang IHW 2022 dilaksanakan, Atalia Praratya Ridwan Kamil, selaku Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah, atau Dekrasnada, menuturkan bahwasanya fesyen mendongkrak tiga subsektor besar di Jawa Barat. Adapun subsektor tersebut berkaitan langsung dengan ekonomi kreatif di Jawa Barat serta telah menyertakan kriya maupun bidang kuliner didalam nya. Berdasarkan data yang berhasil dicatat, bidang fesyen telah berhasil menyumbangkan profit hingga 16,7 persen, kuliner 26,4 persen, dan kriya 27,1 persen.
Sementara untuk subsektor lainnya yang masih aktif di Jawa Barat, berhasil menyumbangkan 29,8 persen secara keseluruhan. Karena itu, Atalia menuturkan, bahwa dengan hadirnya ajang IHW 2022, diharapkan bahwa kebangkitan ekonomi di Jawa Barat dapat terjadi dengan sepenuhnya. Hal ini, dikarenakan pandemi COVID-19 yang telah berdampak buruk pada ekonomi Jawa Barat dan menyebabkan sejumlah bidang lainnya pun terkena imbas.
“Bangkit kembali, ini adalah upaya penting yang telah menjadi keutamaan bagi kita bersama. Kita beruntung bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia,” ujar Atalia, yang kami lansir dari sumber Kompas.com, pada beberapa waktu lalu. “Kemudian, kita juga memiliki banyak desainer yang berhasil menuangkan ide hingga menjadi desainer mendunia,” lanjut Atalia.
Tidak hanya sampai disitu saja, Atalia juga menjelaskan bahwa Indonesia sudah sap mengajukan diri sebagai pusat fesyen muslim di dunia. Maka, katanya, upaya yang harus dilakukan secara penuh di Indonesia, adalah bersifat kolaboratif dan tetap menuangkan inovasi demi inovasi pada fashion tersebut.
Sementara itu, beda kesempatan pula, Sandiaga Uno, selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, atau Kemenparekraf, menyebutkan bahwa Indonesia telah berhasil menembus produk ekonomi kreatif hingga 21 miliar dollar AS. Dari angka keseluruhan, sebagian besar “pendonor” alias kontribusi berasal dari subsektor fashion. Adapun langkah yang akan dilakukan oleh pihaknya demi peningkatan produk ekonomi kreatif Indonesia, adalah untuk melakukan pendampingan yang signifikan bagi seluruh pelaku ekonomi yang berkaitan dengan bidang fesyen.
“Kami sengaja melakukan pendampingan untuk mengembangkan produk fesyen lokal dengan sebaik mungkin. Sehingga, kontribusi fashion dapat berdaya saing secara baik dan secara sehat, baik untuk tingkat nasional maupun tingkat internasional,” kata Sandiaga, yang kami lansir dari sumber Kompas.com, pada beberapa waktu lalu. Dengan begitu, harapan bahwa ajang IHW 2022 dilaksanakan dari tahun ke tahun di Jawa Barat, dapat mendukung kenaikan ekonomi di wilayah tersebut. Sehingga, proses ekonomi yang telah menurun selama 2 tahun lebih, dapat menunjukkan perubahan signifikan yang berdampak baik atas segala subsektor.